14 Oktober 2010, 8:05am
SEBUAH MOBIL VAN HITAM MELAJU DENGAN
KECEPATAN TINGGI. SOPIR (namanya SI BOWO) DENGAN CEKATAN, SESEKALI ZIGZAG,
MENJALANKAN MOBIL. DI SEBELAHNYA DUDUK BOS ZAER, YANG MATANYA DITUTUP SEBELAH,
KUMISNYA. JENGGOTNYA TEBEL. RAMBUTNYA KRITING LURUS (hehe. gimana tuh kriting
lurus?). TANGANNYA PENUH SAMA TATO GAMBAR PEMANDANGAN (ada sungai, gunung,
sawah, pohon pisang, malah ada anak kecil lagi naik kebo).DI BELAKANG BOS ZAER,
DUDUK TOPAN YANG BERAMBUT KRIBO DAN BERTAMPANG LUCU, SAMBIL MENGAWASI SEJUMLAH
ANAK-ANAK (CACA, ADAM, FAIZ, IZZATI, AINI, RUMAYSHA, ECHA) YANG DUDUK
BERGEROMBOL DAN NAMPAK KETAKUTAN. DI BELAKANG MOBIL VAN ITU, MERAUNG-RAUNG
BUNYI SIRINE DARI MOBIL LAIN. BACKSOUND: nguiiing. nguiingg. nguiingg. SI BOWO
: “Baiknya kita apain tuh anak-anak, Bos? kita minta tebusan dulu, baru kita
jual? apa langsung kita jadiin pengamen?” BOS ZAER : “ki. ki. KIRA-kira. yang
ba. baGUS. diiii APA’in, ya?” TOPAN : “Bos, kita jadiin anu aja. engg.” TOPAN :
“(OS) ennggg. jadiin anak angkat aja, bagus kali, ya! hmm. enaknya kalo punya
anak banyak. lucu-lucu, imut-imut, ngegemesin.” FLASHES: SEBUAH TAMAN (kayak
kebun raya Bogor lah). SIANG TOPAN : “sini Papa gendong anak-anakku!” CACA,
ADAM, FAIZ, IZZATI, AINI, RUMAYSHA, ECHA berhamburan ke arah topan, berebut
minta digendong. suasana meriah dengan teriakan anak-anak. Topan terlihat
gembira. BACK TO NORMAL SCENE: WAJAH TOPAN YANG LUCU TAMPAK SENYAM-SENYUM. BOS
ZAER : “(OS) Wooiii..” TOPAN : “(SADAR DARI LAMUNANNYA) ii. iya.iya. Bos.
Gimana. apanya.” BOS ZAER : “ja. ja. jaDI, baaaaGUSnya. a.anak-anak iTu, di.
(TARIK NAPAS SEBENTAR) Hhhh. di. di. di. diAPAin?” TOPAN : “kita tanya aja sama
mereka, maunya diapain?” BOS ZAER LANGSUNG PINDAH DUDUK KE BELAKANG. trus DIA
LIATIN SATU PERSATU ANAK-ANAK YANG NAMPAK KETAKUTAN ITU. KECUALI SATU ANAK (
ADAM) YANG BIASA-BIASA SAJA. BOS ZAER : “(dengan suara diseram-seramkan) Hrrrr.
Guk!… Guk!… (hihi. gak ding, itu sih suara yang lain) A. apa kall.LIAN bib.
bisa. mengamen?” ANAK-ANAK MENGGELENG BOS ZAER : “pa.papa. payah! KaLIAN. anak.
anak Oorang. Kkk. kkk. kaya, kan?” ANAK-ANAK MENGGELENG BOS ZAER : “Booo..hong!
sekarang ses. serahkan bab. baRANG-barang Mmmm.milik kalian.” CACA : “kami gak
punya apa-apa.” BOS ZAER MELOTOT. MENDADAK MATANYA MENATAP KE ARAH IZZATI YANG
MENYEMBUNYIKAN TANGANNYA DI BELAKANG. BOS ZAER : “ItUUU. App.. APA? ce. CEpat
serahhhhkan. ka.ka.LAU tidak.. Hrkk.” IZZATI MENURUTI PERMINTAN BOS ZAER BOS
ZAER : “hah! Bu. BuKKU?” CU: Buku TANGAN-TANGAN MUNGIL MELUKIS LANGIT Karya
penulis cilik: FAIZ, IZZATI, CACA, ADAM, ECHA, AINI, RUMAYSHA penerbit LINGKAR
PENA PUBLISHING HOUSE BOS ZAER MEMPERHATIKAN FOTO2 DI BUKU. LALU PANDANGANNYA
BERALIH KE ANAK2. BOS ZAER : “jad. dii kaliii.. an pep.pe.nulis CILIK?”
ANAK-ANAK : “iya, Om.” BOS ZAER LANGSUNG TERTAWA TERBAHAK-BAHAK. BOS ZAER :
“kebetulan. ciohuiiii. aseeeekkk.” BOS ZAER MENGELUARKAN PULPEN DAN BUKU KECIL
BOS ZAER : “Om minta tanda tangan kalian. ayo, gak usah takut. ini buat anak
Om. diasuka banget sama buku-buku cerita. terutama cerita yang lucu-lucu dan
fungky. Bowo! Ayo kita balik lagi ke tempat semula.” BOWO : “mau ngapain bos?”
BOS ZAER : “kita kembalikan anak2 yang hebat ini ke rumahnya.” TOPAN : “kok
bisa gitu, Bos?” BOS ZAER : “kamu gak tau anak2 ini siapa? mereka ini adalah
penulis hebat.” TOPAN : “wah. kalo gitu nanti saya minta foto bareng, boleh
kan? ANAK2 TERSENYUM. LALU SEREMPAK MENGANGGUK. BOS ZAER : “Oke. Cabuuuuttt.”
MOBIL VAN BERPUTAR ARAH DENGAN CEPAT. DARI DALAMNYA TERDENGAR ANAK2, BOS ZAER
DAN ANAK BUAHNYA MENYANYIKAN LAGU TTM Back sound: AKU PUNYA TEMAN TEMAN TAPI
MUNGIL MUNGIL TAPI PINTER PINTER NULIS CERPEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar