30 Juli 2010, 1:39pm
Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi
kelihatan seperti sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama
masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang,
aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku
berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman
hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku
sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan
handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua
perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala
tanpa menggunakan air.
Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan
menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya
bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: �JANGAN MEMBUANG BUANG AIR�
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang
tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya
telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun
pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran
kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami
kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja
hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga
kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku
hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci
baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya
jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti
pada masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh
sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka
akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi
semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan
seperti telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan
penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat
air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan
oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi
mendatang.
Morphology manusia mengalami perubahan� yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan
berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat
pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]
Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan
dikeluarkan dari �kawasan ventilasi� yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik
raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam �kawasan ventilasi� tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk
bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi
mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan
bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas
atau permata.
Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat
jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi
adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek
rumah kaca dan polusi.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat
penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat
anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga,
asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita
mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi
sekarang ?
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku.
..
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah,
karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan
tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian� dan banyak orang lain juga !.
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah
keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan
keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini
kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam
akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan
meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi� Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi
kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !
Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan
anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan
pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.
Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi
hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita.
Lakukan untuk anak dan�keturunan mu kelak�
�AIR DAN�BUMI UNTUK MASA DEPAN�
Tidak ada komentar:
Posting Komentar