Sabtu, 28 Februari 2015

Pagi yang Cerah

  
14 Januari 2014
Pagiku hari ini cerahhhhhhh sekali, secerah cuaca langit di luar sana. Sungguh berbeda dari pagi-pagiku yang lalu selama di Talaud ini. Hari ini hari selasa, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. dan sekolah pun libur. Pagi ini seseorang di sini murah senyum dan murah suara kepadaku. Memang sebelumnya bagaimana? Itulah masalahku di sini. Bagaimana detilnya aku tak perlu menceritakan panjang lebar, kalian deskripsikanlah sendiri, yang jelas senyum dan suara seseorang itu mahal sekali. Hingga ku kira aku tak akan mampu mendapatkannya. Namun pagi ini bagaikan sebuah keajaiban. Sebenarnya ini tidak benar-benar dimulai hari ini. Dua hari yang lalu ada ibadah kelompok di rumah usai ibadah di gereja. Ibadah hanya berlangsung selama kurang lebih dua puluh menit dan dimulai sekitar pukul 11 siang. Selama ibadah aku hanya berdiam diri di kamar. Sampai ibadah selesaipun aku masih berdiam di kamar karena di luar terdengar suara sebagian tamu yang belum pulang. Ku tunggu, ku tunggu, dan ku tunggu dan mereka masih saja asik berbincang. Suara seseorang akhirnya memanggilku. "Mbak, keluar jo jangan di dalam kamar terus ". Aku hafal itu suara Papa Dandi, tetangga seberang rumah yang sering menyapaku. Aku jawab saja "Iyaaaa"  dan aku pun keluar. Ada skitar 8 orang yang masih bertahan dan belum pulang. Ketika keluar dari kamar terlihat mereka sedang berbincang sambil ditemani cap tikus. Aku pun sudah terbiasa melihat hal semacam ini. Aku mulai terlibat dalam perbincangan mereka meskipun hanya sekedar humor dan basa basi kecil. Saat itu ibuk tidak berbicara banyak, ibuk hanya sempat bertanya padaku tentang temanku yang ada di pulau sebelah, yaitu Salibabu. Setelah berjam-jam, para tamu pun pulang. Rumah tampak kotor sekali, segera ku ambil sapu dan aku pel sekalian. Karena tadi juga ada anjing yang ikut di dalam rumah, sehingga ku rasa memang perlu untuk mengepel lantai. Selesai mengepel ada teman datang untuk mengobrol, ada muridku juga yang datang memberi mangga. Ketika itu ku lihat ibuk sibuk mengupas pala. Karena aku masih ada teman, niatku untuk membantu aku urungkan sampai temanku pulang. Temanku pun pulang dan aku mulai membantu ibuk. Saat itulah sesuatu yang tak biasa terjadi. Kami mengobrol banyak kesana kemari. Hingga sore dan hingga malam. Bahkan ibuk tertawa lepas bersamaku. Tawa yang sebelumnya tak pernah tertuju untukku. Hingga hari ini, dua hari setelah hari itu. Hari ini adalah hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Hari ini aku mendapatkan sesuatu yang menurutku sangat berharga sekali yang Allah berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar