Sabtu, 28 Februari 2015

Lautan Berselimut Langit Malam Bertabur Bintang



 
Sekali lagi Tuhan menunjukkan keagungan-Nya.
1 Mei, Meiday, hari buruh sedunia tak ada hubungannya dengan tulisanku ini. Hari ini libur, aku bosan di rumah dan memutuskan untuk pergi ke Moronge, sebuah kecamatan di bagian pulau Salibabu. Pekan Olahraga Daerah (POPDA) Kabupaten Talaud tahun ini kecamatan Morongelah yang menjadi tuan rumah. Beberapa anak-anakku yang termasuk dalam tim sepak bola dari kecamatan Damau masuk babak final melawan tim dari kecamatan Gemeh. Maka hari ini sengaja aku ingin datang menyaksikannya bersama rekan yang lain beramai-ramai. Pertandingan berjalan sangat seru, ternyata menyaksikan pertandingan bola secara langsung sangat berbeda dengan hanya menyaksikannya di televisi. Riuh suara suporter bersorak sorai membuatku larut menikmati pertandingan yang selama ini tak ku sukai sama sekali. Sampai terbesit di otakku, suatu saat aku harus menonton sepak bola di sebuah stadion besar, pasti lebih seru lagi, setidaknya seperti pertandingan antara PERSEBAYA VS AREMA lah. Pertandingan berakhir dengan skor 3 : 1 untuk Gemeh, beberapa anak-anak sampai menangis tersedu-sedu menyesali kekalahan mereka. Anak-anak ini, mereka benar-benar berusaha sekuat tenaga memenangkan pertandingan ini, tapi sebuah pertandingan tentu harus ada yang menang dan kalah, itulah kata-kata penghibur yang dilontarkan orang-orang dewasa untuk mereka. Meskipun pada akhirnya tim kecamatan Damau hanya mampu membawa pulang juara 2, kami tetap bangga pada mereka. 
Sama seperti saat berangkat tadi pagi, pulang pun kami menaiki perahu Bintang Peret. Perahu memulai perjalanan pulang sekitar pukul 18.30 WITA dan sampai di pantai Peret pukul 20.00 WITA. Selama perjalanan malam ini, sekali lagi Tuhan menunjukkan keagungan-Nya. Langit malam di awal Mei ini sungguh menakjubkan, berjuta bintang bertaburan di angkasa menyelimuti gelap lautan malam yang begitu luas, suasana ini semakin menakjubkan dengan kehadiran bulan muda yang melengkung tipis di ufuk timur mengantar kepulangan kami. Lautan ini begitu luas, sungguh luas, dan gelap. Cahaya bintang tak mampu menerangi lautan. Perahu-perahu kecil tak memiliki penerangan, mereka para anak buah perahu selalu siaga dengan senternya, berdiri memperhatikan arah di depan perahu, sesekali memberi tanda keberadaan kami pada perahu-perahu pencari ikan dengan cahaya senter. Perahu-perahu pencari ikan pun sesekali memberikan tanda keberadaan mereka dengan senternya. Perahu kami hening, anak-anak tertidur, bahkan orang dewasa pun beberapa ada yang tertidur, aku dan beberapa yang lainnya membisu menikmati pemandangan malam ini, mengagumi keindahannya, terpukau dibuatnya. Tak lelah kepalaku mendongak ke langit. Benar-benar langit malam yang begitu indah, menakjubkan, mempesona, menunjukkan kuasa-Nya. Subhanallah...... tak henti hentinya terucap di dalam hati, Tuhan membawaku ke tempat ini untuk menunjukkan kuasa-Nya, keagungan-Nya, agar aku semakin tunduk pada-Nya, percaya, senantiasa mengingat-Nya. Ingin sekali kurangkum keindahan malam ini, namun lensa kamera tak mampu menjangkau keindahan pemandangan malam ini. Lagi-lagi Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan mata ini, mata yang mampu menjangkau keindahan malam ini. Sungguh betapa beruntungnya diriku. Terima kasih ya Allah ya Tuhanku. Ini adalah awal Mei yang indah.             
  
Kamis, 1 Mei 2014  
Peret, 21:57 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar