Jumat, 01 Mei 2015

Tabligh Akbar bersama Habib Umar bin Ahmad Bafaqih

Bagai hujan di gurun pasir. Subhanallah. Siapakah Habib Umar?


Menurut Wikipedia Indonesia, pengertian habib adalah sebagai berikut :

Habib di kalangan Arab-Indonesia adalah gelar bangsawan Timur Tengah yang merupakan kerabat Nabi Muhammad (Bani Hasyim) dan secara khusus dinisbatkan terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahra (yang berputera Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi Thalib. Habib yang datang ke Indonesia mayoritas adalah keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib dan Fatimah binti Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.

Sedangkan menurut afindonesia.com, habib adalah :
Habib di kalangan Arab-Indonesia adalah gelar yang dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahra Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi Thalib atau keturunan dari orang yang bertalian keluarga dengan Nabi Muhammad (sepupu Nabi Muhammad). Habib yang datang ke Indonesia mayoritas adalah keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib dan Fatimah bin Nabi Muhammad. Di lain ada pendapat bahwa pihak Ali bin Abi Thalib juga memiliki keturunan dari isteri-isteri lainnya, tetapi mereka bukan termasuk dzurriyyah atau keturunan Nabi Muhammad, karena bukan dilahirkan dari Rahim Fatima, yang mana anak kandung Nabi Muhammad saw..
Gelar Habib tersebut terutama ditujukan kepada mereka yang memiliki
“pengetahuan agama Islam yang mumpuni dari golongan keluarga tersebut“.
“Gelar Habib juga berarti panggilan kesayangan dari cucu kepada kakeknya dari golongan keluarga tersebut“.

 Setelah searching di google, saya tetap tidak menemukan biografi Habib Umar bin Ahmad Bafaqih ini. Namun belakangan ini saya sering mendengar fans club yang menamai diri mereka Syekher Mania. Syekher Mania adalah Wadah Komunitas berkumpulnya Pecinta Beliau Al Habib Syekh Bin Abdul Qadir Asseggaf. Yang dalam Dakwah Beliau selalu mengajak kita untuk selalu Cinta Alloh SWT, Cinta Nabiyulloh Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam dan Cinta sesama.   Meneruskan dan Nguri nguri Dakwah Para Habaib , Masyayikh dan Sholihin terdahulu.



Dari sumber yahabibsyech.wordpress.com menjelaskan,
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm.
Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya.
Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.
Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul yang diawali dari Kota Solo.
Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa disadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama’ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosul SAW dalam kehidupan ini.
Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul SAW, berdiri sekitar Tahun 1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .



Itulah kira-kira beliau.Baru-baru ini sepertinya banyak acara-acara pengajian yang mendatangkan habib untuk bersama-sama bersholawat kepada Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam. Namun saya baru pertama kali untuk malam ini, dan ternyata banyak teman-teman PPG yang lain yang juga merupakan pengalaman pertama mengikuti tabligh akbar seperti ini. Sedikit bingung dan penasaran kapan pengajian dimulai, karena sejak awal beliau Habib datang, hanya lantunan shalawat yang dialunkan diiringi musik hadrah yang ada. Dan ternyata acara tabligh akbar ini memang tidak menekankan pada ceramah melainkan lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Apapun bentuk kajian ini, semoga memberikan pengalaman yang baik dan bermanfaat untuk peningkatan iman kita. Wasalam.....

Berikut review acara tabligh akbar malam ini di web Universitas Negeri yogyakarta.
http://www.uny.ac.id/berita/tabligh-akbar-bersama-habib-umar-bin-ahmad-bafaqih.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar