Minggu, 03 Mei 2015

Kajian Ahad Pagi #5

Kajian ahad pagi hari ini diisi oleh perwakilan dari Prodi Pendidikan Matematika, yaitu oleh saudara Agus Siswandi. Kajian pagi ini tidak menyajikan khotbah seperti biasanya. Kajian pagi ini adalah story telling, cerita tentang Nabi Khidir dan pengikutnya. Sepertinya saya tak asing dengan nama Nabi Khidir, namun tak ada ingatan cerita tentang Nabi Khidir. Di sini saya hanya akan merangkum ceritanya secara singkat saja berdasarkan ingatan saya. Suatu hari Nabi Khidir menyuruh seluruh pengikutnya untuk masuk ke dalam sebuah gua yang gelap gulita, beliau meminta pengikutnya untuk mengambil sesuatu yang ada di dalam gua. Sebelum para pengikutnya masuk ke dalam gua, Nabi Khidir memberitahukan konsekuensi dari perintahnya tersebut terlebih dahulu, yaitu barang siapa yang mengambil banyak, maka ia akan menyesal, barang siapa mengambil sedikit maka ia juga akan menyesal, dan bagi yang tidak mengambil sama sekali maka ia akan menyesal pula.
Para pengikutnya kebingungan ketika berada di dalam gua. Maka mereka terpecah dalam 3 golongan. Sebagian besar dari mereka memilih untuk tidak mengambil sama sekali, toh mengambil atau tidak mengambil mereka tetap akan menyesal pikir mereka golongan yang pertama. Golongan yang kedua adalah mereka yang jumlahnya sedang, mereka memilih untuk mengambil secukupnya saja, dari pada tidak sama sekali. Dan yang terakhir adalah golongan yang paling sedikit jumlahnya, mereka memilih mengambil banyak.
Merekapun keluar, dan kemudian Nabi Khidir menjelaskan kepada mereka. Gua itu diibaratkan dunia ini, dan sesuatu yang mereka ambil adalah ilmu dan amal. Barang siapa mengambil banyak ilmu dan amal ketika di dunia, maka mereka akan menyesal di akhirat, mengapa tidak mengambil lebih banyak lagi. Barang siapa mengambil sedikit, mereka juga akan menyesal mengapa tidak mengambil banyak. Dan barang siapa tidak mengambil sama sekali, maka sudah tentu mereka akan sangat menyesal.
Begitulah seharusnya sikap manusia terhadap ilmu dan amal. Jangan mudah terpuaskan oleh ilmu dan amal. Selalu merasa tidak puaslah ketika engkau telah berilmu dan beramal. Carilah, galilah, terus dan terus, lagi dan lagi, berlomba-lombalah untuk memperbanyak ilmu dan amal kita.
Kira-kira seperti itulah story telling tentang Nabi Khidir pagi ini. Apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam tulisan tentang cerita Nabi Khidir ini, sedianya pembaca memberikan pengetahuan cerita yang sebenarnya. Semoga bermanfaat....... ^_^   
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar