Di sebuah kamar sebh RS ada 2 ranjang, pertama dekat jendela dan yg satu lagi jauh dari jendela. Setiap hari si gadis yg terbujur lemah yg berada di ranjang dekat jendela menceritakan apa yg dia lihat ke seorang ibu yg terbaring di ranjang satunya lagi.
“Apa yg kamu lihat hari ini?” tanya ibu itu. Gadis itu menjawab “Di luar ada anak kecil berlari riang sedang main dgn anjing kesayangannya. Ada gemerlap lampu taman yg indah. Dan banyak angsa lewat di kolam.” Dengan riang gadis itu bercerita.
Stp hari ibu itu bertanya pada gadis itu dan gadis itu terus menceritakan apa yg ia lihat di luar jendela. Akhirnya pd satu malam gadis itu sesak nafas. Ibu itu bisa saja membantu gadis itu dgn memencet bell agar suster datang tapi dibiarkan saja. Dalam hatinya, ini kesempatanku untuk bisa pindah ke ranjang dekat jendela jika gadis itu mati jadi bisa lihat pemandangan luar.
Esok harinya gadis itu meninggal dan ibu itu berkata kepada suster “Aku mau pindah ke ranjang dekat jendela”. Dgn riang ibu melongok ke jendela begitu pindah. Apa yg dia lihat? Hanyalah “atap dan tembok” karena rupanya gadis itu buta.
Apa makna dari cerita ini?
Terkadang kita suka merasa diri tidak bahagia dan selalu iri melihat kebahagiaan org lain. Suka berandai2.. Andai aku punya istri cantik seperti dia. Andai aku punya suami baik seperti dia. Andai aku bisa sekaya dia. Andai aku punya jabatan seperti dia, punya ortu seperti ortunya, punya mobil bagus seperti dia. Andai dan andai selalu memikirkan apa yg org miliki. Setiap orang punya kesusahan masing2. Org yg bahagia adalah org yg selalu melihat hidup ini indah. Berpikir positif spt gadis td walau hanya “atap dan tembok” di depan mata tapi yang dia lihat adalah visinya dan selalu ceria melewati hidup. Bersyukur masih dapat menikmati kehidupan dan mau membagikan keceriaannya kepada org lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar